Aku terima kamu apa adanya? Iya ngga sih?

Aku pernah melakukan polling ditwitter tentang, "dalam sebuah hubungan kalian percaya ga sama kalimat yang bilang, aku terima kamu apa adanya?"


Hasil polling itu mengatakan 86,7% memilih tidak dan aku pun sependapat.


Seperti yang tulus bilang,

"jangan cintai aku apa adanya,

jangan..

tuntutlah sesuatu biar kita bisa jalan kedepan"


Tapi kan kalau kita pacaran artinya harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangannya dong?!


Maunya sih emang kita diterima pasangan kita sebagaimana adanya kita ini kan, tapi yang namanya hubungan bukankah baiknya ketika mereka menjalani itu sama-sama berkembang yah?

Lalu gimana kalau ternyata dalam hubunganmu, ada salah satu diantara kalian yang punya sifat yang ternyata justru menghambat hubungan kalian?

Gini deh, dalam hubungan kita bisa menemukan sifat yang egois, selalu semaunya sendiri, maunya dimengerti tanpa dingertiin balik, suka tiba-tiba ngambek tanpa mengkomunikasikan ke pasangan alias maunya tuh pasangan bisa ngerti sendiri dikira pacaran sama cenayang kali.

Ini bisa ditemuin dalam hubungan entah dari sisi perempuan atau laki-laki yah.


Nah kalo dalam hubungan kalian sudah menemui beberapa hal yang ternyata ganjal buat berkembangnya hubungan kalian atau justru menghambat hubungan kalian, solusinya apa ya kira-kira?

"dia harus ngertiin lah!" yailah ga gitu konsepnya.


Solusinya, diomongin antara keduanya. Karna hubungan ini kalian jalanin berdua, bukan sepihak

Beda lagi kalo yang punya rasa cuma yang salah satu aja yah (hehe) (jangan kesindir)

Jadi ya kuncinya dikomunikasikan, kalau ketemu problem yang seperti ini maunya gimana?

Enaknya gimana ya buat keduanya tanpa harus ngerasa ada yang dirugikan?


Ada salah satu jawaban yang mungkin berlaku buat kasus seperti ini, yaitu "berubah"

Iya, sifatnya yang dirubah.

Bukan pribadinya yah, tapi sifatnya.


"nggak bisa orang itu berubah, apalagi cuma sebatas pacar yang mau ngerubah sikap.. nggak gampang" mungkin ada dari kalian yang nyeletuk demikian, tapi coba deh kalian pikir hubungan ini ngga bakal berkembang cuma karena ada salah satu sifat yang ternyata jadi sumber masalah dihubungan kalian.

Ada benarnya memang kalau nggak gampang buat berubah karena ya bayangin aja semisal kalian sudah hidup selama 23 tahun dengan sikap, sifat dan kebiasaan tersebut tiba tiba kalian harus belajar buat merubah bahkan menghilangkan sifat tersebut pasti nggak segampang mengembalikan telapak tangan. Tapi satu hal yang harus diingat kalau hal ini dilakukan untuk kebaikan bersama, supaya hubungan kalian jauh lebih baik tanpa harus ada yang merasa dirugikan.

Karena misalpun kalian tidak dengan pasangan yang saat ini, sifat "toxic" kalian ini akan terus terbawa dengan siapapun kalian nantinya. Artinya apa? hubungan itu pun nantinya tidak akan berkembang seperti halnya hubungan kalian saat ini dan masalah yang muncul dihubungan kalianpun akan terulang terus-menerus karena hal yang sama. 


Merubah sifat mungkin akan terdengar sulit atau mungkin tidak masuk akal pada kasus seperti ini kalau kalian tidak menyadari pentingnya suatu hubungan yang sedang dijalani. Merubah sikap merupakan hal yang tidak salah untuk dilakukan untuk kebaikan bersama, menjalani hubungan tanpa merasa dirugikan oleh salah satu pihak, menjalani hubungan dengan lebih dewasa dengan tidak mengulang masalah yang itu-itu saja. 

Inget yah, jangan sampai kalian melewatkan seseorang yang bisa menghargai sebuah hubungan hanya karena ego kalian yang terlalu tinggi. Goodnight! 

Komentar

Postingan Populer