Pendengar atau Didengar?
Pendengar atau didengar?
Keduanya memiliki porsi yang berbeda, sebagai besar mengatakan bahwa menjadi pendengar memiliki porsi yang lebih besar daripada didengar.
Aku setuju,
Sebagai seorang pendengar kita diminta untuk menanggapi dan merespon cerita mereka, dalam menanggapinya kita diminta untuk menggunakan ukuran sepatu orang lain.
Maksudnya?
iya, dalam menanggapi cerita seseorang kita harus bisa menempatkan diri diposisi mereka atau singkatnya kita menggunakan sudut pandang mereka. Jangan libatkan sudut padanganmu dalam menginterpretasikan, karena bagaimana kamu dan dia memandang sesuatu keduanya berbeda. Hal yang menurutmu 'biasa' belum tentu dinilai 'biasa' pula oleh orang tersebut.
Menjadi pendengar juga dilarang keras untuk mengambil-emosi-orang-lain.
agak berat ini bahasanya emang,
Jadi gini, misalnya ada seseorang yang cerita sama kamu, sebut saja si A. si A cerita kalau dia kesel sama pacarnya karena lalalalalalala pret, nah sebagai pendengar kamu jangan ikut-ikutan untuk "lah kok dia jahat banget sih sama kamu?! ih tega banget deh, duh sebel jadinya. NO. PLIS. HARAAAAM.
Emosi dia biar jadi emosi dia, jangan direbuttar dikira pelakor. Cukup dengerin aja, biarin dia bercerita kita cuma perlu menggunakan sudut pandangnya dalam memahami cerita. Karena terkadang, seseorang yang bercerita sama kita bukan untuk meminta masukan, mereka hanya butuh didengar.
Lalu bagaimana menjadi mereka yang didengar?
Sederhana, mereka tinggal bercerita tentang apa yang ingin mereka ungkapkan kepada si pendengar ini. Jenis jenis pendengar ini beragam, ada yang sangat peka dengan perilaku pendengar saat mendengarkan cerita, adapula yang bodo amat sama respon pendengar yang penting mereka cerita hal yang memang ingin mereka ceritakan, dan lain sebagainya.
So, sejauh ini kamu yang mana?
Pendengar atau didengar?
Keduanya memiliki porsi yang berbeda, sebagai besar mengatakan bahwa menjadi pendengar memiliki porsi yang lebih besar daripada didengar.
Aku setuju,
Sebagai seorang pendengar kita diminta untuk menanggapi dan merespon cerita mereka, dalam menanggapinya kita diminta untuk menggunakan ukuran sepatu orang lain.
Maksudnya?
iya, dalam menanggapi cerita seseorang kita harus bisa menempatkan diri diposisi mereka atau singkatnya kita menggunakan sudut pandang mereka. Jangan libatkan sudut padanganmu dalam menginterpretasikan, karena bagaimana kamu dan dia memandang sesuatu keduanya berbeda. Hal yang menurutmu 'biasa' belum tentu dinilai 'biasa' pula oleh orang tersebut.
Menjadi pendengar juga dilarang keras untuk mengambil-emosi-orang-lain.
agak berat ini bahasanya emang,
Jadi gini, misalnya ada seseorang yang cerita sama kamu, sebut saja si A. si A cerita kalau dia kesel sama pacarnya karena lalalalalalala pret, nah sebagai pendengar kamu jangan ikut-ikutan untuk "lah kok dia jahat banget sih sama kamu?! ih tega banget deh, duh sebel jadinya. NO. PLIS. HARAAAAM.
Emosi dia biar jadi emosi dia, jangan direbut
Lalu bagaimana menjadi mereka yang didengar?
Sederhana, mereka tinggal bercerita tentang apa yang ingin mereka ungkapkan kepada si pendengar ini. Jenis jenis pendengar ini beragam, ada yang sangat peka dengan perilaku pendengar saat mendengarkan cerita, adapula yang bodo amat sama respon pendengar yang penting mereka cerita hal yang memang ingin mereka ceritakan, dan lain sebagainya.
So, sejauh ini kamu yang mana?
Pendengar atau didengar?


Komentar
Posting Komentar